Selasa, 19 Oktober 2010

Sniper Rifle

Senapan ini diciptakan untuk menghasilkan tembakan yang akurat dan memiliki kepresisian tinggi pada jarak jauh dan mampu membunuh sasaran dengan sekali tembak pada jarak diatas 750 meter. One shot One kill, itulah prinsipnya. Untuk mencapai kepresisian tinggi senapan ini harus memenuhi 16 syarat mutlak. Yaitu
1. Pembuatan ulir laras harus presisi
2. Crown, atau pembubutan ujung laras untuk menghilangkan gram-gram sisa cetakan pabrik harus simetris
3. Rate of  Twist, atau tingkat putar pada ulir laras senapan harus sesuai dengan berat proyektil
4. Panjang laras harus panjang untuk mendapatkan akurasi yang bagus
5. Rigiditas laras harus kaku agar vibrasi pada laras saat menembak jadi berkurang
6. Bolt (kokang) harus permanen dan memiliki toleransi hampir 0%
7. Leade harus pendek sehingga tidak cepat aus
8. Mounting teleskop harus bagus, rata dan rapat
9. Head Space harus pas agar bolt mudah ditutup meskipun dalam keadaan tergesa-gesa
10. Lock Time harus cepat, dibawah 0,002 detik
11. Bullet, atau anak peluru (proyektil) harus terbuat dari tembaga/tungsten untuk menghindari cacat
12. Trigger harus ringan untuk mengurangi vibrasi jari penembak, biasanya dibawah 4 pon
13. Berat senjata harus pas dan cenderung "berat" (7-11 Kg) agar mantap saat ditembakkan
14. Rigiditas Action harus kaku untuk mengurangi vibrasi
15. Telescope harus bermutu tinggi agar akurasinya bagus
16. Popor harus dibuat se-ergonomis mungkin agar nyaman membidik dalam waktu yang lama

Misalkan 16 syarat tersebut sudah dipenuhi, buatan manusia tetaplah buatan manusia yang punya kelemahan. Sebaik-baiknya senapan, tembakannya tidak akan konsisten pada satu titik tetapi pasti melenceng sedikit. Maka dari itu dibuat satuan toleransi untuk mengukur akurasi senapan yaitu MOA (minute of angle). Jadi misalkan ada senapan yang akurasinya 1 MOA, berarti tembakan senapan tersebut hanya melenceng (grouping) maksimal 1 inchi pada jarak 100 yard. Inilah daftar senapan sniper yang baik, yang berakurasi 1 MOA

H&K PSG-1 (Jerman)








Remington 700 (AS)







Walther WA-2000 (AS)








AWP Magnum (United Kingdom)







Steyr SSG 69 (Austria)





Mauser SP 66 (Jerman)






Parker-Hale M85 (AS)

The .50 Cal Special Caliber for Special Purpose

.50 Cal, atau kaliber 50 (di jajaran TNI sering disebut baliber 12,7) merupakan kaliber yang sangat lethal dan berdaya jangkau maksimal yang sanggup bikin orang awam geleng-geleng kepala. Panjang pelurunya kira-kira sejengkal orang dewasa dan berat perbutirnya sekitar 16 gram. Proyektilnya mampu menghantam sasaran pada jarak lebih dari 2 km jauhnya, sampai-sampai butuh waktu 4 detik untuk mengenai sasaran pada jarak 2,5 km lebih. Untuk melontarkan pelor raksasa ini dibutuhkan senapan "edan" pula. Senapan ini harus panjang, berat, dan tetap stabil saat menerima hentakan tinggi dari pelurunya saat ditembakkan. Maka dari itu berat senapan-senapan ini rata-rata diatas 7 kg dan panjang 170 cm. Untuk menopangnya saat beraksi biasanya pada bodinya sudah disediakan sandaran (bipod) yang fix. Senapan .50 dibagi dua sesuai kebutuhannya, yaitu senapan mesin dan senapan sniper. Inilah tampang senapan-senapan tersebut

1. SENAPAN MESIN BERAT
    
     M2 HB Browning






     DsHK











 

2. SENAPAN SNIPER BERAT

     M-107 Barret






      PGM Ultima Ratio HECATE II









      Mechem NTW 20









      OSV 96







     Cheytac Intervension

Tren Senapan Saat Ini

     Senapan-senapan masa kini umumnya menggunakan kaliber yang dulunya dianggap under-powered (5,56x45 mm) yang dianggap cukup untuk merobohkan lawan dengan sekali tarik pelatuk. Anggapan tersebut ada benarnya, toh dengan kaliber kecil yang ringan pasukan jadi dapat membawa cadangan peluru lebih banyak untuk jaga-jaga. Dan lagi saat ini unit-unit infanteri kecil sudah didukung oleh peralatan canggih dan unit-unit bantuan yang letal sehingga tidak mengurangi daya gempur per regunya.
     Pasukan infanteri saat ini tidak lagi perlu berjalan bermil-mil jauhnya untuk menuju sasaran seperti pada masa perang dunia I dan II, tetapi sudah didukung oleh unit pengangkut pasukan yang mobile dengan menggunakan kendaraan berpenggerak roda rantai yang bernama APC (Armoured Personal Carrier). Metode pengangkutan pasukan model begini menciptakan masalah baru. Tidak seperti truk terbuka yang lebih leluasa, APC menyuguhkan tempat yang sempit, pengap dan panas (meskipun memberikan proteksi maksimal). Keadaan begini tentu membuat prajurit mau tidak mau harus membawa peralatan dan persenjataan seperlunya. Maka para perancang senjata harus memutar otak untuk mencari solusinya. Dan lahirlah konsep "bullpup".
     Bullpup adalah konsep baru senapan serbu infanteri. Kunci sukses bullpup yaitu mampu mereduksi dimensi senapan namun tidak mengurangi jarak tembaknya, yaitu peletakan ruang tembak dan magasin di belakang pelatuk, tidak seperti senapan pada umumnya. Panjang senapan bullpup rata-rata sekitar 75 cm, sedangkan senapan normal sekitar 95 cm. Senapan berkonfigurasi bullpup bukannya tidak punya "dosa". Namanya ciptaan manusia pasti punya kelemahan. Pada senapan bullpup lansiran Austria dan Inggris operator harus memencet tombol magasin di sebelah kanan senapan dengan tangan kiri. Hal ini tentu saja ribet dan membuang waktu. Tapi disamping itu saat ini pasar senapan serbu dibanjiri produk-produk bullpup! Bahkan pabrikan ternama (FN) juga ikut-ikutan "latah" membikin senapan bullpup. Inilah daftar para pendatang baru di pasar senapan serbu saat ini

Steyr AUG (Austria)                                    











 FAMAS (Prancis)








IMI Tar 21 Tavor (Israel)











SAR 21 (Singapura)








FN F-2000 (Belgia)

Maestro Bedil Sepanjang Masa

Mikhail Timofeevich Kalashnikov

Lahir di desa Kuriya, Uni Soviet pada 10 Nopember 1919. Dia anak bungsu dari 17 bersaudara. Pada tahun 1983 dia mengikuti wajib militer dan menjadi komandan tank dan bertugas di Kiev, Ukraina. Pada bulan Oktober 1941 Kalashnikov terluka parah pada pertempuran di Bryansk. Dia langsung dikirim ke garis belakang dan dirawat di rumah sakit. Di rumah sakit dia berbincang-bincang dengan sesama pasien tentara. Dari perbincangan tersebut Kalashnikov menyimpulkan bahwa tentara Soviet kekurangan senjata otomatis genggam dibandingkan tentara Nazi. Lalu ide untuk menciptakan senapan serbu infantri yang pertama di duniapun muncul, yaitu AK-47


John Moses Browning

Lahir pada 23 Januari 1855. Desainer senjata "senior" ini mampu menciptakan senjata yang awet dan letal meskipun teknologinya masih sederhana. Desain senjata buatannya tidak pernah termakan oleh jaman meskipun telah diciptakan sejak perang dunia I meletus. Sebut saja senapan mesin berat legendaris M-2 HB, pistol letal M-1911, dan submachinegun favorit komandan regu tentara AS semasa perang dunia II, M1 Thompson ( tommy gun). Hingga saat ini senjata-senjata tersebut masih dipakai di jajaran militer di beberapa negara. Moses Browning meninggal pada 26 Nopember 1926



Uziel Gal

Seorang perwira di kesatuan angkatan darat Israel yang berpangkat Mayor. Uziel Gal memiliki konsep senjata yang cocok untuk pertempuran dalam ruangan (CQB). Dia menyebutkan senjata itu harus kecil, ringkas, ringan, berdaya sembur peluru dahsyat dan berkaliber kecil sehingga tidak menembus objek yang ditembak (khususnya manusia). Terciptalah pistol otomatis (Sub Machinegun) yang bernama UZI berkaliber pistol 9x19mm PARA. Hingga saat ini UZI menjadi pilihan senapan perorangan unit-unit khusus.

Selasa, 12 Oktober 2010

bedil

Bedil/senjata api merupakan senjata genggam paling favorit dan efektif. Semua orang pasti memilih senjata api daripada senjata jenis lain. Kelebihannya dia dapat melumpuhkan lawan/sasaran dari jarak jauh dan tanpa kontak fisik. Dia melontarkan sebuah benda kecil yang berbentuk tabung dan ujungnya runcing yang terbuat dari tembaga dengan kecepatan diatas 800 meter per detik dengan suhu yang ekstrim (bayangkan jika benda tersebut menghantam jidat anda). Benda yang melesat tersebut dapat menembus baja yang tebalnya hingga 4 mm, dapat menembus jaringan otot manusia dengan mudah dan meremukkan tulang-tulang di dalamnya. Tapi anehnya, benda setipis dan selemah daun ilalang saja dapat membelokkan jalurnya (apalagi angin). Benda ini bernama proyektil. Mari berkenalan dengan "para pelontar proyektil" favorit saya...


1. Avtomat Kalashnikova AK-47
   
Kuat, bandel dan letal. Inilah sebuah mahakarya seorang perwira red army yang bernama Mikhail Timovevich Kalashnikov. Dengan kaliber 7,62x39 mm membuatnya mampu menembak dan menembus baja setebal hingga 6mm. Dengan desain mekanisme dibuat renggang sehingga toleransi untuk kotoran yang masuk ke dalam senjata menjadi tinggi sehingga tidak mudah macet. Tetapi desain seperti ini membuat senjata menjadi terlalu berat dan kaku. Karena kaliber peluru yang besar sehingga jarak tembak efektifnya menjadi tidak begitu jauh, hanya 300 meter saja.


2. M-16


 Senjata buatan Eugene Stoner ini memiliki desain yang ergonomis untuk orang ras kulit putih. Dengan popor yang panjang dan handgrip turbular yang beruas-ruas membuat genggamanya semakin mantap. Keunggulan lain berupa bobotnya yang sangat ringan, dengan bahan campuran besi dan plastik membuat bobotnya cuma 3 kg saja (peluru terisi penuh). Jarak tembaknya juga jauh, mencapai 600 meter.
Tapi keunggulan tersebut musti dibayar mahal dengan penyakit kronis yaitu mudah sekali macet dan kaliber peluru yang kurang powerful.


3. Steyr-AUG
Menurut pakar desain senjata, inilah senjata terkeren. Dengan sistem bullpup (ruang tembak berada di belakang pelatuk, bukan di depan seperti senapan pada umumnya) membuat senjata buatan Austria ini lebih pendek dibandingkan senapan pada umumnya, tetapi dengan jarak tembak dan akurasi yang sama sehingga senapan berkonfigurasi bullpup memiliki nilai plus soal kepraktisan. Uniknya lagi senapa ini jika kehabisan peluru, pistonnya tidak kembali ke depan seperti senapan umumnya tetapi berhenti pada posisi paling belakang sehingga saat mengisi ulang peluru, operator tinggal mengembalikan piston (pengokang) ke depan tanpa memompa ke belakang terlebih dahulu.


4. Fabrique Nationale Minimi

Berdaya tembak dahsyat. Keunggulan inilah yang melambungkan namanya di kalangan angkatan bersenjata di seluruh dunia. Tugasnya bukan untuk dibidikkan dan ditembakkan ke organ vital lawan dari jarak ratusan meter. Tetapi menghujani posisi musuh dengan berondongan timah panas. Keunikan senjata ini adalah dapat dipasangi magasen milik M-16 dengan posisi miring di sisi kiri senapan. Kekurangan senapan ini yaitu masih terlalu berat. Dengan 100 butir peluru terisi beratnya sudah mencapai sekitar 8 kg.


5. GIAT Fusil de' la manufacture de' la St. Ettiene (FAMAS)
 Banyak pakar bedil memanggil senapan buatan Prancis ini dengan sebutan "the buggle" yang artinya buruk rupa. Padahal dibalik desainnya yang aneh tersimpan inner beauty tersembunyi. Banyak part-part dari senapan ini merupakan jawaban dari kelemahan-kelemahan senapan-senapan buatan negara barat yang lain.Yaitu, bagian apasaja yang tersedia di bagian kanan senapan, pasti muncul di sebelah kiri. Lalu pengokangnya terdapat di atas receiver sehingga tidak menyulitkan penembak kidal saat mengisi peluru. Selain itu pisirnya terdapat 5 macam pisir untuk tujuan yang berbeda.

6. Heckler & Koch MP-5

  Senapan dari kelas Sub-Machinegun buatan Jerman ini menjadi senapan terfavorit banyak satuan pasukan elit dunia. GSG 9, SWAT, SAS, Delta Force, GIGN, Black Cat tercatat sudah memborong senapan ini dalam jumlah banyak untuk melengkapi tiap anggotanya di medan tugas. Dengan menggunakan kaliber pistol ( 9x19 mm para) cukup untuk merubuhkan lawan pada jarak hingga 170 meter dalam pertempuran jarak dekat tanpa menembuskan proyektilnya ke belakang lawan sehingga aman untuk penyergapan dalam ruangan. Versi yang sudah diproduksi sangat beragam. Mulai yang berperedam suara hingga yang popornya dapat dipanjang-pendekkan semuanya lengkap tersedia.

7. SVD Dragunov
 Untuk urusan akurasi, angkatan darat Russia menumpukannya pada pundak senapan ini. Bergerak dalam satu regu dan dilindungi sebuah BMP yang diatasnya telah berada seorang penembak jitu dengan menggenggam senapan ini maka seluruh tentara Rusia pasti merasa aman. Berbekal kaliber 7,92x105 mm yang letal dan jarak tembak mencapai 850 meter membuat senapan ini disegani pihak barat. Dasar pengembangan desain senapan ini yaitu dari desain kakaknya yaitu AK-47 tapi dengan perombakan besar-besaran. Jalur pistonnya dipendekkan agar vibrasi yang dihasilkan saat penembakan tidak kelewat besar sehingga tembakan yang dihasilkan berkualitas jempolan pada jarak jauh sekalipun.